Hadis Dha'if 1: Maudhu, Matruk dan Munkar

SQ Blog - Mengawali hadis dhaif dalam postingan ini. Hadis dhaif 1, yaitu hadis maudhu, hadis matruk, dan hadis munkar. Silahkan disimak.

A. HADIS MAUDHU’ (PALSU)

a. Pengertian Hadis Maudhu’

Menurut bahasa maudhu’ adalah ismul maf’ul dari wadho’a yang artinya meletakkan. Maka menurut bahasa arti kata maudhu adalah diletakkan. Dinamakan seperti itu karena rendahnya derajat hadis ini.

Adapun menurut istilah, hadis maudhu’ berarti suatu riwayat bohong, yang dibuat-buat, yang dinisbatkan kepada Nabi SAW. Kebohongan dari suatu riwayat dapat dilihat apabila dalam salah satu sanadnya terdapat seorang periwayat yang dikenal sebagai pernah meriwayatkan riwayat bohong yang disandarkan keada Nabi SAW.

Hadis maudhu’ adalah jenis hadis-hadis dho’if yang paling rendah tingkatannya dan paling buruk. Bahkan ada sebagian ulama hadis yang menyatakan bahwa hadis maudhu’ bukanlah termasuk dalam jenis hadis dho’if, melainkan ia jenis yang berdiri sendiri. Untuk mengetahui sebuah hadis itu maudhu’ dapat melalui berbagai cara, di antaranya:[1]
  1. Dengan pernyataan perowi bahwasannya dia telah membuat riwayat yang bohong yang dinisbatkan kepada Rosul SAW. Seperti pengakuan Abu ‘Ashim Nuh bin Abi Maryam bahwa dia telah memalsukan hadis tentang fadhilah surat-surat Al Qur’an dari Ibn ‘Abbas.
  2. Atau dengan sesuatu yang menandakan bahwa sang perowi berbohong, seperti apa bila seorang perowi meriwayatkan dari seorang Syekh kemudian dia ditanya kelahiran Syekh tersebut, lantas menyebutkan tanggal yang mana tanggal wafatnya lebih dahulu dari pada tanggal kelahirannya, dan tidak diketahui hadis itu kecuali dari perowiterebut.
  3. Atau dengan indikasi dari perowi, seperti perowi yang berasal dari kalangan Syi’ah yang meriwayatkan hadis tentang fadhilah ahli bait. Maka hadis ini lebih condong kepada derajat palsu.
  4. Atau dengan indikasi dari yang diriwayatkan, seperti bunyi hadis yang bertentangan dengan kandungan Al Qur’an, atau ibadah yang sudah disepakati seluruh umat muslim baik ulama ataupun orang awam.
b. Contoh Hadis Maudhu’ 

Contoh dari hadis maudhu’ adalah sebagaiberikut: 

أَصْحَابِيْ كَالنُّجُوْمِ ، بِأَيِّهِم اقْتَدَيْتُمْ اهْتَدَيْتُمْ 

Para sahabatku bagaikan bintang, dengan siapapun diantara mereka kalian mengikutinya maka kalian akan mendapat petunjuk.[2]

Hadis ini diriwayatkan oleh Ibn Abdil Barr dalam kitabJami’ Ilmi dan Ibn Hazm dalam kitab Al-Ihkam, dari jalan Salam bin Salim dari Haris bin Ghushoin dari dari Al-A’masy dari AbiSufyan dari Jabir secara marfu’. Ibn Abdil Barr berkata: sanad ini tidak dapat dijadikan hujjah karena Haris bin Ghushoin adalah seorang rowi majhul. Ibn Hazm berkata: ini riwayat yang jatuh karena Abi Sufyan seorang yang dhoif, Salam bin Salim adalah perowi hadis-hadis palsu dan ini salah satunya dengan tidak ada keraguan. Ibn Khorrosy berkata: kazdzdab atau pembohong hadis (yang dimaksud Salam bin Salim). Ibn Hibban berkata: dia meriwayatkan hadis-hadis palsu. Untuk Imam Ahmad berkata hadis ini adalah tidak sah seperti yang dikutip oleh Ibn Qudamah dalam kitab Al-Muntakhob. 

Hukum periwatan hadis palsu adalah haram baik lafadz atau makna, kecuali diberi penjelasan tentang kepalsuannya. Sedangkan hukum mengamalkannya adalah haram.[3]

B. HADIS MATRUK

a. Pengertian Hadis Matruk

Hadis matruk menurut bahasa adalah ism maf’ul dari kata taroka yang artinya meninggalkan.Jadi arti dari kata matruk adalah yang ditinggalkan. Secara istilah ahli hadis arti dari hadis matruk adalah hadis yang di dalam sanadnya terdapat seorang perowi yang dituduh berbohong. Perbedaanya dengan hadis palsu adalah dalam hadis palsu seorang perowi dikenal sebagai pembohong dalam hadis atau sebagai pemalsu hadis, sedangkan dalam hadis matruk adalah perowi yang dikenal dengan kebohongannya dalam perkataan sehari-hari, bukan dalam hadis.[4]

b. Contoh Hadis Matruk 

Contoh dari hadis matruk adalah sebagai berikut: 

عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: " أنا شجرة وفاطمة أصلها أو فرعها، وعلى لقاحها، والحسن والحسين ثمرتها، وشيعتنا ورقها، فالشجرة أصلها من جنة عدن، الاصل والفرع اللقاح والورق والثمر في الجنة

Dari Nabi SAW beliau bersabda: aku adalah pohon dan Fatimah adalah akarnya atau cabangnya, dan Ali adalah sarinya, Hasan dan Husain adalah buahnya, dan syiahkita adalah daunnya, pohon itu asalanya dari surga and, asalnya, cabangnya, sarinya, daunnya, dan buahnya ada dalam surga.[5]

Hadis inidiriwayatkan oleh Ismail bin Ahmad dari Ismail bin Mus’adah dari Hamzah bin Yusuf dari Abu Ahmad bin Adi dari Umar bnSannan dari Hasan bin Ali Al-Azdi dari AbdurRozak dari ayahnya dari Mayna bin AbiMayna dari Adurrohman bin ‘Auf dari Nabi.

Dalam sana disini terdapat Mayna bin Abi Mayna. Menurut Yahya bin Ma’in dia bukanlah seorang tsiqoh, menurut Imam Ad-Daruquthni dia adalah matruk, menurut IbnHibban tidak halal riwayat darinya kecuali sebagaiI’tibar, dan tidak halal riwayat dari Hasan bin Ali Al-Azdi karena dia seorang yang memalsukan hadis, menurut Ibn Jauzy dia telah sebagai tertuduh (yaitu tertuduh berbohong). Dari penilaian para Imam ahli hadis di atas terhadap sanadnya, bisa kita simpulkan bahwa hadis di atas matruk atau bisa jadi maudhu’ atau palsu.

C. HADIS MUNKAR

a. Pengertian Hadis Munkar

Hadis munkar menurut bahasa ism maf’ul dari kata inkar lawan kata dari menyetujui. Sedangkan menurut istilah beberapa ulama ahli hadis memberi pengertian terhadap hadis munkar dengan beberapa definisi namun yang paling terkenal adalah dua definisi di bawah ini:
  1. Hadis yang di dalam sanadnya terdapat perowi yang telah banyak kelalaiannya dan telah terlihat sifat fasiq dalam dirinya. Ini adalah definisi yang disebutkan Imam Ibn Haja rnamun beliau menisbatkan definisi ini kepada ulama selain beliau. Jadi definisi ini bukan dari beliau. Salah satu yang memakai definisi ini adalah Imam Baiquni.
  2. Definisi yang kedua adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang perowi yang lemah yang bertentangan dengan riwayats eorang tsiqoh. Inilah riwayat yang disebutkan Imam Ibn Hajar dan beliau mengambil definisi bersandar kepada definisi ini. Adapun perbedaan antara munkar dan syadz adalah apabila munkar adalah riwayat seorang yang lemah atau dhoif sedangkan syadz adalah riwayat seorang yang tsiqoh namunbertentangan dengan riwayat yang lebih tsiqoh.[6]
b. Contoh Hadis Munkar

Contoh dari hadis matruk adalah sebagai berikut:

لاَ يَتَقَدَّمُ الصَّفَّ الأَوَّلَ أَعْرَابِيٌّ ، وَلاَ أَعْجَمِيٌّ ، وَلاَ غُلاَمٌلَمْ يَحْتَلِمْ 

Tidak akan maju kebarisan depan seorang arab atau yang bukan arab atau seorang anak yang belum baligh.[7]

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ad-Daruquthni dalam kitab sunannya dari Muhammad bin Gholib dari Abbas bin Sulaim dari Ubaidullah binSa’id dari Al-Laits dari Mujahid dari Ibn Abbas. Dalam sanad hadis ini terdapat dua cacat yaitu Al-Laits, dia adalah Ibn Abi Sulaim seorang yang dhoif lagi tercampur hafalannya, dan cacat lain terdapat pada Ubaidullah bin Sa’id. Imam Bukhori mengatakan di dalam hadisnya harus diteliti. Abu dawud mengatakan dia memiliki hadis-hadi spalsu. Imam Dzahabi mengatakan dalam kitab Al-Mizan: di antara hadis-hadis munkar darinya adalah yang dia riwayatkan dari Laits. Cacat yang ketiga adalah Abbas bin Salim dia tidak diketahui kecuali dalam sanad ini. Ibn Qoththon mengatakan dia seorang yang majhul.

ENDNOTE

[1] Dr. Mahmud At-Thahan, Taysir Mustholah Hadis,
[2] Syaikh Al-Albani, Silsilah Dhof’idahwalMaudhu’ah, hadisnomor 58
[3] Imam Suyuthi, TadriburRowi, pembahasannomor 11 tentanghadis maudhu’
[4] Dr. Mahmud At-Thahan, TaysirMustholah Hadis
[5]IbnJauzy, Al-Maudhu’at,
[6] Dr. Mahmud At-Thahan, TaysirMustholah Hadis
[7] Syaikh Al-Albani, Silsilah Dhof’idahwalMaudhu’ah, hadisnomor6022

Di Susun Oleh:
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IPTIQ Jakarta Angkatan 2010

hadis matruk, hadis maudhu, hadis munkar, hadis lemah, hadis dhaif

Labels:

Posting Komentar

[blogger][facebook]

SQ Blog

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimSap9ccYY8FQp44yNvjVK6lRtOVpD-gpVKKWSk__oyc8ChkbooHIuh52uDXiZGchcOoPlIazgMEjOjQ5r0b-DftM48h8gDub2yWyKzDdH1VSYDrsmbf1qfYgl5hKaEuiAW8WAQeTmErDqcHjIm3C4GJKWRJv52o5uHAW10S2gOWj4o8nMsdahVxSo/s500/sq%20vlog%20official%20logo%20png%20full.png} SQ Blog - Wahana Ilmu dan Amal {facebook#https://web.facebook.com/quranhadisblog} {youtube#https://www.youtube.com/user/Zulhas1}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.